Yudisium dan Wisuda Angkatan ke-XIII Periode Akademik 2022/2023

Rabu, 25 Oktober 2023 Menjadi momentum kebanggaan bersama para orang tua 69 wisudawan/wisudawati D3 Farmasi STIKES Al-Fatah Bengkulu. Selamat Kepada 69 Wisudawan/Wisudawati D3 Farmasi Angkatan ke-XIII Periode Akademik 2022/2023.

Adapun lulusan 3 Terbaik diberikan kepada:

1. Yolanda Nur Illahi (Lulusan Terbaik 1) : IPK 3.92
2. Ananda Dila Monicca (Terbaik 2) : IPK 3.88
3. Delima Tri Astuti (Terbaik 3) : IPK 3.87

Orasi ilmiah oleh Herlina, M.Si, dg tema SINTESIS MATERIAL KOMPOSIT ALGINAT RUMPUT LAUT COKELAT Sargassum sp  DENGAN POLI ETILEN GLIKOL (PEG) SEBAGAI ALTERNATIF  ENKAPSULAN.

Alginat merupakan suatu polisakarida hasil ekstraksi rumput laut cokelat sargassum sp, padina sp dan turbinaria sp. Kandungan utama dari dinding alginofit tersusun atas asam guluronat dan manuronat, dengan ikatan 1,4 β-D asam manuronat dan α-L-guluronat. Sodium alginat termasuk  salah satu jenis poliuronat, yakni polisakarida ionik alami, apabila direaksikan dengan kation divalen seperti  ion kalsium (Ca²⁺) akan terbentuk  gel  yang  tidak  larut  dalam  air. Sifat inilah yang banyak dimanfaatkan dalam proses enkapsulasi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan mengkarakterisasi material komposit Alginat-Poli Etilen Glikol (PEG) sebagai enkapsulan. Alginat yang digunakan adalah hasil ekstraksi dari rumput laut cokelat sargassum sp dengan metode maserasi jalur asam alginat. Sintesis komposit dilakukan dengan metode solution casting dengan perbandingan PEG : ALG adalah 1:5, 1:10, 1:15 dan 0 : 1. Membran enkapsulan yang diperoleh kemudian diuji sifat fisik dengan uji tarik dan uji swelling, uji kinerja dengan uji disolusi obat serta uji sifat kimia dengan karakterisasi menggunakan SEM-EDX, FTIR dan XRD. Dari hasil penelitian diperoleh membran optimal yang didapat adalah variasi alginat dan PEG dengan perbandingan 1 : 15 dengan nilai swelling sebesar 2015,74%, stress sebesar 32,757 Mpa, strain 0,07 dan modulus young sebesar 485,416 Mpa. Hasil FTIR menunjukkan bahwa membran komposit PEG/ALG yang dihasilkan merupakan proses blending secara fisika karena tidak ada gugus fungsi baru yang terbentuk. Hasil SEM menunjukkan morfologi membran yang tersusun tidak homogen dan berongga-rongga sedangkan hasil XRD yang diperoleh komposit PEG/ALG bersifat semikristalin. Hasil uji disolusi, membran PEG/ALG pada pH 1,2 dapat mendistribusikan vitamin C sebanyak 88,41% selama 60 menit dan tidak mengalami cracking dan pada pH 7,2 dapat mendistribusikan vitamin C sebanyak 93,69 % dalam waktu 12 menit dan mengalami craking.